Jumat, 20 Januari 2017

"Istirahatlah Kata-kata" sebuah cerita

Hastag #ThukulDiBioksop dan #Istirahatlahkatakata menarik perhatian saya. Teringat sebuah ulasan khusus yang dihidangkan di sebuah majalan nasional terkemuka, beberapa tahun lalu dan sudah “dibukukan”. Tentang seorang penyair yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Hilang pada masa-masa menjelang lengsernya Presiden Soeharto.

Rabu, 18 Januari 2017

Pengecut

Lari saja kalau takut. Pengecut akan setimpal ditetakkan ke namamu. Diam saja, tak perlu kau ceritakan pada anak cucumu. Waktu akan menelan kepengecutanmu. Aku tak lari, aku hanya tertunduk dan merunduk. Buat apa aku berdiri ditengah desingan peluru? Datangnya peluru pun aku tak tahu. Senjataku ada dibawah mataku, maka aku menolak untuk terus menerus tengadah. Senjataku tak dibuat untuk untuk memuntahkan peluru. Senjataku dicipta untuk tahu, tahu diri. Aku pernah mencoba menangkis desingan sialan itu, nihil, seperti menabur garam di lautan.

Senin, 09 Januari 2017

Ini Jakarta

Ini Jakarta. Pilihannya, datang terlambat atau berangkat pagi buta. Setengah enam pagi harus sudah dapat bis, kalau tidak, pasti terlambat. Jawaban itu selalu berhasil memuaskan pertanyaan jam berapa berangkat dari rumah. Namun, setelah mengangguk-anggukan kepala, pertanyaan berlanjut. Kalau pulangnya bagaimana? Naik gojek sampai Slipi, setelah itu naik bis yang arah ke Islamic. Nah, sudah ketahuan kan darimana saya berangkat dan pulang kerja. Apa? Belum?. Ini Jakarta.

Sabtu, 27 Juni 2015

LAS Down

Akhirnya "meledak juga", akibatnya instruksi bertanda tangan Direktur pun terbit. Sabtu minggu, 27 & 28 Juni 2015 seluruh Uker lembur. Saya, Kang Reza, Mbak Nana, Pak Sigit dan Pak Sigid pun masuk kantor. Kemudian aku diinstruksikan untuk pergi ke Divisi TSI untuk "memastikan" mereka bekerja dengan benar, tak tahunya Sang Direktur IT by himself yang menjadi watch Dog para programmer TSI bekerja, di lantai lima.
Perusahaannku sedang dalam fase adaptasi pemimpin baru dan kondisi makro ekonomi yang sedang berawan menuju mendung, semoga kapal besar ini tetap berlayar megah mengarungi samudera waktu.
Harus Bisa! Pasti Bisa!